TEORI-TEORI MEDIA PEMBELAJARAN
A.
Pengertian
Media, Belajar dan Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara bahasa
berarti tengah, perantara, atau
pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (wasilah) atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan
bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang mampu menjadikan siswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Misalnya guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah. Namun dalam proses belajar mengajar media dapat diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menengkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Associatiaon of Education and Communication Technology (AECT)
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi. Selain itu media juga sering disebut
sebagai mediator menurut Fleming yaitu penyebab atau alat yang turut ikut
campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Sehingga terlihat fungsi atau
perannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar siswa dan isi pelajaran. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
mediator atau media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
pembelajaran.
Sedangkan mengajar sendiri dapat dipandang sebagai usaha yang
dilakukan guru agar siswa dapat belajar. Belajar sendiri memiliki arti proses
perubahan tingkah laku melalui pengalaman, baik berupa pengalaman langsung
maupun tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh
melalui aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya. Contohnya, agar siswa
dapat mengoperasikan komputer, maka guru memyediakan komputer untuk digunakan
oleh siswa, agar siswa dapat bermain gitar juga perlu disediakan gitar
begitupun dengan keterampilan yang lain maka guru perlu menyediakan alat atau
sarana prasarannya.
Dan dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
disebut dengan media pembelajaran adalah media atau alat yang membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran. Gagne dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secarafisik digunakan untuk menyampaikan
isi materi pengajaran, yang terdiri daribuku, tipe recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,grafik,
televisi dan komputer.
Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana
fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
B.
Landasan
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam proses pembelajarandimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas prestasi belajar. Proses pembelajaran diharapkan
menjadiefektif, interaktif dan efisien. Adapun landasan penggunaan media
pembelajaran antara lain:
1.
Landasan
Filosofis
Bahwa digunakannya berbagai jenis media hasil dari teknologi baru
didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi.
2.
Landasan
Psikologis
Bahwa kehadiran dan penggunaan media dalam proses pembelajaran
tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarannya, tetapi
memberkan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran.
3.
Landasan
Teknologis
Proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam
situasi dimana kegiatan itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
4.
Lndasan
Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukan bahwa terdapatinteraksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa. Artinya siswa
akan mendapat keuntungan yang signifikan jika ia menggunakan media yang sesuai
dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.
5.
Landasan
Historis
Bahwa penggunaan media pembelajaran ditinjau dari sejarah konsep
istilah media digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan konsep media
pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran visual atau
alat bantu visual sekitar tahun 1923.
C.
Teori-Teori
Media
1.
Sosial
Socientifc Theory
Teori ini berdasarkan pada pernyataan yang berkaitan dengan sifat
dasar, carakerja dan pengaruh komunikasi massa dengan sumber observasi
objektif. Contoh hubungan antara televisi dengan perilaku agresif, ketika
seorang anak sering menonton film tom & jerry, maka ia akan meniru tokoh
yang agresif.
2.
Teori
Media Klasik: Mcluhan & Inis
Media sebagai sebuah pikiran manusia yang diciptakan untuk
memaksakan manusia dikuasai oleh media. Contoh pangeran William yang begitu
dipuja oleh orang inggris akibat campurtangan mediayang selalu menyorot dan
memperlihatkan kehidupan serta keagunagan keluarga kerajaan sehingga khalayak
mengetahui sejarah dan perkembangan kerajaan itu.
3.
Teori
Media Baru
Dalam teori ini ada dua pandangan mengenai media, pertama pandangan
interaksi sosial yaitu membedakan media menurut seberapa dekat media dengan
model interaksi tatap muka. Kedua pandangan integritas sosial yaitu pendekatan
ini menggambarkan media bukan dalam bentuk informasi, interaksi atau
penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual atau bagaimana manusia menggunakan
media sebagai cara menciptakan masyarakat dengan menyatukan masyarakat dalam
bentuk rasa saling memiliki. Contoh media televisi menayangkan berita tentang
Malaysia yang akan meminta hak paten batik sebagai warisan kebudayaan sehingga
rakyat indonesia memutuskan untuk mendaftarkan batik sebagai kebudayaan
masyarakat indonesia ke UNESCO dengan menggunakan batik secara bersama-sama
pada hari jumat sebagai simbol.
4.
Teori
Ketergantungan
Teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung terhadap
informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan
khalayak yang bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi
media massa. Namun khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap
semua media. Contoh masyarakat menengah kebawah/tingkat pendidikan rendah lebih
cenderung mencari informasi melalui berita televisi dan lebih sangat percaya,
sedangkan masyarakat menengah keatas lebih suka meluangkan waktu untuk membaca
koran agar informasi berita yang didapat lebih akurat dan banyak.
5.
Teori
Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat
yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Terori ini berasal dari sifat masyarakat modern yang
menganggap media massa sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting
dalam proses memelihara, perubahan dan konflik pada tataran masyarakat,
kelompok dan individu dalam aktivitas sosial. Contoh media menayangkan gempa
yang telah terjadi beserta jumlah korban yang tertimpa kepaada khalayak dengan
memasukkan gambar dan langsung terjun ke
lapangan sehingga meningkatkan dukungan moral masyarakat untuk membantu dengan
adanya pengumpulan dana secara kolektif oleh masyarakat bagi korban bencana,
relawan-relawan berdatangan ke lokasi kejadian.
6.
Teori
Kegunaan dan Kepuasan
Teori yang berpandangan bahwa pengguna media memainkan peran aktif
untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Artinya pengguna media adalah
pihak yang aktif dalam proses komunikasi yang berusaha mencari sumber media
yang paling baik dalam memenuhi kebutuhannya. Contoh seorang pelajar yang
mendapat tugas untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kasus
korupsi yang terjadi di Indonesia akan memilih media yang cocok dan memberikan
kepuasan dalam mendapatkan informasi yang diinginkan seperti memilih internet
atau koran dibandingkan televisi atau radio.
Sumber
Arsyad, Azhar.Media Pembelajaran.Prenada Media Group:Jakarta.2011.
Sanjaya, Wina.Strategi Pembelajaran.Prenada Media
Group:Jakarta.2006.
Ariptristiantonugroho.blogspor.com
http//qoechil.wordpress.com/2012/05/05/teori-teori-media/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar